Cerita anak yang akan abadi dan terus memikat orang lintas generasi. Tak heran jika cerita ini dijadikan sebagai cerita ideal bagi dongeng sebelum tidur. Begitulah kehebatan cerita Pinokio, tak heran jika cerita ini menjadi cerita abadi yang layak dibaca oleh semua orang lintas usia, lintas bahasa, lintas budaya, dan lintas waktu (lintas alam kayaknya tidak termasuk coz hanya anak Pramuka atau Jin yang melakukannya, apaan seh?).
Melalui kenakalan Pinokio, kita diajak berinstopeksi melihat kelemahan-kelemahan diri. Keluwesan pengarang dalam menyelipkan pesan moral dan kebenaran universal akan membuat kita jatuh hati pada sosok si boneka kayu. Sosoknya yang riang, kocak namun gampang terpengaruh membuat kita tertawa melihat kenakalannya namun di saat lain mengajak kita merenung. Sosok Pinokio bahkan terkesan liar namun tetap baik hati. Lagi pula, justru karena itulah novel ini memikat. Padahal keabsurdan tersebut menjejali seluruh isi buku! Mungkin keabsurdan cerita ini menjadikan Carlo Collodi, sang pengarang, bebas menentukan alegori novel ini. Alhasil cerita Pinokio versi asli dan versi film berbeda jauh. Padahal sesaat sebelum si ayam terbang, dia menasehati Pinokio dengan kata-kata bijak yang menyentuh. Namun, saat telur dipecahkan, yang keluar malah anak ayam yang langsung terbang! Jelas, bagi pihak pembuat film bagian ini harus 'dibuang'atau 'diganti' dengan adegan lain. Misalnya, saat si Pinokio kelaparan, dia memecahkan telur untuk dibuat omlet. Yah, mungkin kalau di zaman sekarang, termasuk genre fantasi. dah lari kesana kemariīanyak bagian cerita dalam buku ini begitu konyol bahkan terkesan absurd. Begitu Geppeto memehat bentuk kaki, kaki tersebut sudah menendang-nendang Geppeto. Bahkan diceritakan kalau saat Geppeto memahat Pinokio, dia sudah jail. Tau kah Anda mengapa boneka kayu ini dinamai Pinokio? Jelas di versi kartun tidak akan dibahas, tapi di edisi asli diceritakan asal mula penamaan Pinokio yang mau tak mau bakal bikin nyengir :) Memang sih cerita petualangan Pinokio di edisi aslinya lebih kompleks, lebih banyak, dan lebih seru! dan tentu saja, lebih nakal! Bahkan kenakalannya sudah dimulai saat dia masih berupa sepotong kayu! Jail banget deh pokoknya, sampai-sampai Geppeto harus berkelahi dengan Antonio si Tukang Kayu (dikenal jg sebagai Mastro Cherry karena hidungnya merah, karena ulah 'kayu') gara-gara ulah sepotong kayu jelek sisa bahan meja yang kelak menjadi dasar pembuatan Pinokio. Misalnya, jika menurut versi Disney Pinokio hidup setelah disihir Peri Biru, maka di cerita aslinya diceritakan bahwa si Pinokio sudah bisa berbicara pada saat dia masih berupa sebongkah kayu! Terus, ikon dari Pinokio yang bertambah panjang hidungnya saat dia berbohong, pada cerita aslinya bahkan diceritakan hidung Pinokio sudah mulai bertambah panjang saat dia mulai dipahat menjadi boneka oleh Geppeto. Bahkan saya jadi bingung, sebenarnya versi Disney itu ilham ceritanya darimana seh? coz, menyimpang jauh dari versi aslinya. Sensasi yang sama seperti itulah yang saya rasakan saat membaca cerita Pinokio ini :) Seperti halnya cerita asli Peter Pan, jelas ada perbedaan mencolok antara cerita asli dengan cerita saduran kartun/film. Benar2 terasa banget keren dan serunya! padahal tuh klasik dan jadul. Alhasil pas besoknya ada ulangan Biologi (baca edisi lengkang Peter Pan pertama kali pas kelas 2 SMA, sejak itu sering dibaca ulang). Sampai dibaca nonstop alias sambil begadang. Barrie dimana sebelumnya saya mengacuhkan buku ini (siapa sih yang tak kenal cerita Si Peter dan Negri Neverland-nya?), tapi begitu dicoba membacanya. Belajar dari pengalaman membaca buku Peter Pan-nya J.M. Semua orang begitu mengenal tokoh ini sehingga saat mau membaca edisi aslinya (lebih tepatnya, edisi lengkap cerita asli Pinokio)sempat terlintas di pikiran, apalagi yang diharapkan dari cerita si Pinokio? Pengalaman adalah guru paling berharga, kata orang. Insightful reviews ?x ?p ? ½ ? : Selama ini saya mengenal si Pinokio cuma dari kartunnya Disney atau film layar lebarnya (kalo ga salah banyak versi, saya baru nonton yang versi tahun 2002 dan tahun 1993, belum versi kartunnya yang banyak).
After some hair-raising adventures, he earns his heart's desire. But Pinocchio is brave & inquisitive as well as naughty. The finished puppet can talk & misbehave like the liveliest child.
Carlo Collodi The Adventures Of Pinocchio Title: The Adventures Of Pinocchio Author: Carlo Collodi Format: Paperback Language: English Pages: 170 Publisher:, 0 ISBN: 0192801503 Format: PDF / Kindle / ePub Size: 9.4 MB Download: allowedĭescription The old wood-carver Geppetto decides to make a wonderful puppet which can dance & turn somersaults, but by chance he chooses an unusual piece of wood.